Ket.Foto: Ilustrasi
Sorotanwarga.com, Soppeng - Lambatnya proses pembelian gabah di Kabupaten Soppeng menjadi keluhan utama para petani.
Dari informasi yang tersebar di Sosmed, hingga tiga malam lamanya, banyak gabah hasil panen terpaksa dibiarkan di pinggir jalan tanpa kepastian pengangkutan maupun pembelian oleh pedagang.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan petani yang berharap pemerintah daerah dapat memberikan solusi nyata terhadap permasalahan ini.
Beberapa sumber (Red-) menyoroti kinerja Plt Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP), Alia Warjuni, serta Kepala Bulog Soppeng, yang dinilai tak optimal dalam menjalankan tugasnya.
“Situasi ini menunjukkan lemahnya sistem pengelolaan hasil panen di Kabupaten Soppeng. Petani mengalami kesulitan besar akibat keterlambatan pembelian, yang seharusnya menjadi perhatian serius bagi dinas terkait,” kata pelbagai sumber.
Selain itu, lambannya respons dalam penanganan gabah yang masih menumpuk di jalan memperburuk kondisi para petani yang bergantung pada hasil panen mereka.
Beberapa petani mengungkapkan kekecewaan terhadap dinas terkait yang dianggap kurang sigap dalam mengoordinasikan distribusi dan penyerapan gabah.
“Kami berharap pemerintah segera turun tangan dan memberikan solusi konkret. Jangan sampai hasil panen kami menjadi sia-sia akibat lambatnya proses distribusi,” ungkap seorang petani.
Untuk itu, diharapkan, pihak berwenang segera melakukan langkah-langkah strategis guna mengatasi kendala yang dihadapi para petani.
Hingga berita ini ditulis , Plt DTPHPKP dan Kepala Bulog Soppeng belum sempat dikonfirmasi terkait permasalahan ini, Jum'at (28/3).
(Penulis: Sahril/Red*)
Catatan Redaksi:
Media SorotanWarga.com berkomitmen menyajikan berita yang akurat dan berimbang. Jika ada pihak yang merasa dirugikan atau keberatan atas suatu pemberitaan, kami membuka ruang untuk sanggahan atau koreksi. Anda dapat mengirimkan artikel sanggahan melalui WhatsApp: 085242898334.
Kami menghargai setiap masukan demi jurnalisme yang adil, transparan, dan bertanggung jawab.