Ket.foto: Ilustrasi
Soppeng, Sorotanwarga.com - Sebuah bangunan megah yang seharusnya menjadi pusat kegiatan para pendidik di Kabupaten Soppeng kini justru dibiarkan terbengkalai.
Kantor PGRI Soppeng yang berlokasi di Jalan Kayangan, Kecamatan Lalabata, tampak sunyi dan tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya, menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat.
Ketua LSM LPKN Kabupaten Soppeng, Alfret, menyoroti kondisi tersebut dan mendesak pihak terkait untuk memberikan kejelasan mengenai nasib bangunan tersebut.
Ia menilai, bangunan yang telah menghabiskan anggaran besar ini kini tak lebih dari sekadar "monumen bisu" yang tak memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
”Bagaimana mungkin kantor sebesar ini, yang dibangun dengan dana besar, justru dibiarkan kosong begitu saja? Ini tidak lebih dari tempat hantu! Tidak ada aktivitas, tidak ada pemanfaatan yang jelas!” tegas Alfret saat ditemui di kediamannya, Selasa (18/2).
Lebih jauh, Alfret mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran terkait pembangunan kantor tersebut.
Menurutnya, jika bangunan ini tidak segera difungsikan, maka perlu ada audit dan pertanggungjawaban dari pihak terkait.
”Kami mendesak pemerintah daerah dan pengurus PGRI untuk segera memberikan kejelasan! Jangan sampai gedung ini menjadi simbol pemborosan anggaran! Harus ada sikap tegas dan solusi konkret,” paparnya.
Sementara itu, Supryadi, salah satu pengurus PGRI Soppeng, saat dimintai tanggapan, hanya memberikan jawaban singkat.
”Tabe, saya hanya pengurus biasa nak, di bidang kode etik,” tulisnya melalui pesan WhatsApp kepada awak media.
Hingga berita ini dirilis , belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai kelanjutan pemanfaatan gedung tersebut.
(Penulis: Sahril/Red*)