Sorotanwarga.com, Soppeng - SDN 3 Lemba, Kabupaten Soppeng, menorehkan prestasi gemilang melalui penyelenggaraan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang berlangsung semarak pada Senin (9/12/2024).
Acara ini tidak hanya menjadi momentum berharga bagi siswa, tetapi juga menggambarkan sinergi luar biasa antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Kegiatan P5 tahun ini memadukan beragam aktivitas inovatif, termasuk Food Bazaar tradisional, pameran karya siswa, hingga penyerahan buku rekening Simpanan Pelajar (Simpel) hasil kolaborasi dengan Bank Sulselbar.
Program ini tidak hanya menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, tetapi juga mendorong literasi finansial sejak dini bagi para peserta didik.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Dr. Nur Alim, M.Pd., Pengawas Gugus 3 Soppeng, Koordinator Wilayah Pendidikan Lalabata, Ketua Komite Sekolah, serta didukung penuh oleh partisipasi aktif para orang tua siswa.
Dalam sambutannya, Dr. Nur Alim menegaskan bahwa kolaborasi antara sekolah dan orang tua adalah fondasi utama dalam mencetak generasi yang unggul.
“Kerja sama erat antara sekolah dan orang tua menjadi kunci keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Peran aktif orang tua sangatlah vital dalam mendukung perkembangan pendidikan anak-anak kita,” ujarnya dengan didampingi Kepala Sekolah SDN 3 Lemba, Falmunadi.
Kreativitas siswa SDN 3 Lemba ditampilkan melalui proyek P5 yang mengangkat tema-tema khas di setiap kelas:
Kelas 1: Pembuatan kue tradisional sebagai wujud pelestarian budaya.
Kelas 2: Eksplorasi Anreang Sakke, menanamkan nilai kebersamaan dalam tradisi lokal.
Kelas 3 dan 4: Pembelajaran seni batik untuk mengenalkan keindahan budaya nusantara.
Kelas 5: Praktik pembuatan telur asin sebagai bentuk penerapan keterampilan hidup.
Kelas 6: Pembuatan tapai, memperkenalkan kearifan lokal dalam pengolahan makanan fermentasi.
Koordinator kegiatan, Sarliani, S.Pd., yang juga guru kelas 5B, menyampaikan bahwa tujuan utama proyek ini adalah membangun karakter siswa yang mandiri, kreatif, dan kolaboratif.
“Melalui P5, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah kemampuan praktis yang relevan dengan kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Selain itu, program ini juga berperan penting dalam mempererat hubungan emosional antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah.
Keterlibatan orang tua dalam setiap aktivitas proyek menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang berkualitas memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Kegiatan ini menjadi cerminan nyata dari penerapan Kurikulum Merdeka, dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai landasan utama.
SDN 3 Lemba berhasil menanamkan nilai-nilai keimanan, kebhinekaan, dan kreativitas dalam diri setiap siswa, sekaligus mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global di masa depan.
Kemeriahan dan antusiasme yang terlihat dalam acara ini tidak hanya menunjukkan keberhasilan program, tetapi juga menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna.
SDN 3 Lemba kembali membuktikan bahwa pendidikan yang inklusif dan kolaboratif adalah kunci untuk membangun generasi emas Indonesia.
(Sahril)