Sorotanwarga.com, Soppeng - Proyek pembangunan sistem drainase di RSUD Latemmamala, Kabupaten Soppeng, yang menelan anggaran sebesar Rp 887 juta, diduga anggaran gemuk hasil tipis.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. Graha Jaya Pratama dan diawasi oleh CV. Tri Nur Hasga ini dinyatakan selesai, tetapi hasilnya dinilai tidak sebanding dengan besarnya dana yang digelontorkan.
Ketua LSM LPKN, Alfred, mengecam keras proyek ini yang dinilai boros anggaran namun minim volume pekerjaan.
“Dengan anggaran hampir Rp 1 miliar, hasilnya sangat mengecewakan. Pekerjaan ini tidak mencerminkan efisiensi anggaran, apalagi ditemukan kebocoran pada saluran airnya. Ini jelas mengindikasikan adanya ketidakberesan,” tegasnya, Sabtu (7/12).
Ia juga menyoroti perbandingan antara besarnya anggaran dan volume pekerjaan yang sangat minim.
“Anggaran sebesar Rp 887 juta seharusnya menghasilkan proyek yang berkualitas tinggi. Tetapi yang terlihat justru proyek dengan hasil yang biasa-biasa saja. Ini harus menjadi perhatian pihak penegak hukum,” ungkapnya.
Dijelaskannya , bahwa dana sebesar itu semestinya menghasilkan pekerjaan dengan standar tinggi.
“Jika ditemukan kebocoran atau kualitas pekerjaan yang rendah, maka ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan. Perlu dilakukan audit menyeluruh terhadap proyek ini,” tandas Alfred.
Sementara itu, Amirullah, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), saat dimintai keterangan mengenai rincian volume proyek, memberikan jawaban yang justru menambah keraguan publik.
“Sy tdk hapal panjang dan tingginya, seninpi sy cek datanya,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.
Jawaban ini dianggap menunjukkan kurangnya transparansi dan pengawasan yang memadai selama pelaksanaan proyek.
Untuk itu, publik mendesak agar aparat penegak hukum segera menyelidiki penggunaan anggaran untuk memastikan tidak ada indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara.
(Penulis: Sahril)