Sorotanwarga.com, Soppeng - Desas-desus dugaan korupsi dalam proyek sumur bor di Desa Paroto, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, kian memanas.
Proyek ini seharusnya menjadi solusi bagi kebutuhan air kelompok tani Mappadaelo, namun hingga kini masyarakat justru tidak merasakan manfaat apa pun.
Sementara itu, Aparat Penegak Hukum (APH) terkesan tutup mata dan belum menunjukkan langkah nyata dalam mengusut dugaan korupsi ini, meskipun isu ini sudah beredar luas.
Dengan anggaran sebesar Rp 137.640.000 yang dialokasikan oleh Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, proyek sumur bor ini dilaksanakan oleh CV. Anugrah Kencana dan diawasi oleh CV. Aqil Cipta Utama.
Namun, fakta di lapangan justru memperlihatkan ketidakefisienan proyek yang diduga tidak sesuai perencanaan.
Masyarakat mulai mempertanyakan komitmen APH dalam menindak dugaan korupsi, seolah membiarkan permasalahan ini tanpa tindakan.
“Kami kecewa berat dengan proyek ini. APH seolah tutup mata. Anggaran yang besar itu seharusnya bisa mengatasi masalah air kami, tapi apa yang kami dapat? Hanya pemborosan,” ucap salah seorang petani yang merasa dirugikan.
Pernyataan keras juga datang dari masyarakat lain yang menyayangkan sikap pasif APH.
Menurutnya, ketidakpedulian APH hanya akan semakin memojokkan mereka di mata publik, mengingat korupsi adalah isu serius yang menyengsarakan rakyat.
“APH seharusnya peka dan bergerak cepat! Kalau mereka terus bungkam seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap mereka bisa lenyap. Apa gunanya hukum kalau aparatnya tutup mata?” tegasnya.
Dikatakannya, bahwa kegagalan APH dalam menindak dugaan korupsi ini adalah tamparan keras bagi aparat hukum yang seharusnya proaktif melindungi rakyat.
“Sudah saatnya APH memperlihatkan keberpihakan mereka kepada masyarakat. Jika APH terus bungkam, masyarakat akan merasa dikhianati,” tandasnya, Selasa (5/11).
Untuk itu, sejumlah pihak mendesak APH untuk segera bertindak dengan serius dalam menyelidiki dugaan penyalahgunaan anggaran proyek ini.
Mereka meminta agar APH tidak hanya memberikan janji, tetapi juga hasil konkret, sebab proyek ini menyangkut kesejahteraan masyarakat.
(Penulis: Sahril)
