Sorotanwarga.com, Soppeng - Parkiran Kampus Tiga Universitas Lamappoleonro (Unipol), Soppeng, pada Sabtu (2/11), dipenuhi oleh suasana yang berbeda dari biasanya.
Puluhan mahasiswa berkumpul dalam suasana penuh empati dan solidaritas, menandatangani sebuah "petisi" untuk Dosen Unipol, Asnia, menjadi simbol dukungan mereka yang saat ini tengah menghadapi isu kontroversial.
Bagi mahasiswa, petisi untuk Dosen Unipol ini bukan sekadar tanda tangan, tetapi sebuah aksi nyata yang menunjukkan bahwa isu tersebut tak akan menggoyahkan solidaritas mahasiswa dalam mendukung dosen yang mereka hormati.
Di mata para mahasiswa, dosen Asnia adalah seorang pendidik yang tak hanya berbagi ilmu, tetapi juga menghadirkan semangat positif melalui sikap penyayang, humoris, dan kemampuannya berbaur dengan hangat.
Seorang mahasiswi semester tiga, berinisial "R," turut menyuarakan perasaannya terkait petisi untuk Dosen Unipol ini.
“Saya sangat menyayangkan terkait isu yang menimpa Bu Asnia. Beliau itu sosok yang murah senyum, ceria, dan sangat mudah beradaptasi dengan kami,” katanya, penuh keprihatinan.
Menurutnya, isu ini seharusnya tidak mempengaruhi kepercayaan mahasiswa kepada dosen mereka, dan petisi untuk Dosen Unipol ini adalah bukti bahwa mahasiswa tetap mendukung dosen mereka.
"R" juga mengungkapkan keprihatinan terhadap dampak dari isu ini yang tak hanya merugikan dosen mereka secara pribadi, tetapi juga mempengaruhi kampus, keluarga, serta kredibilitas institusi pendidikan.
“Tindakan ini tidak hanya mencemarkan nama baik Bu Asnia, tetapi juga merugikan kampus dan keluarganya, termasuk suami serta anak-anaknya,” pungkasnya.
Sementara itu, ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp, Dosen Asnia membalas dengan pesan yang mencerminkan ketegaran dan kebijaksanaannya.
Petisi untuk Dosen Unipol yang disuarakan oleh mahasiswa ini dianggapnya sebagai dukungan moral yang menguatkan dirinya.
“Ini adalah pelajaran hidup bagi saya dan bagi kita semua,” tulisnya singkat namun penuh makna.
“Saya percaya, seberat apa pun badai yang datang, kejujuran dan kebenaran akan selalu menemukan jalannya,” tandas Asnia.
(Penulis: Sahril)