Sorotanwarga.com, Soppeng - Penggunaan anggaran pada proyek pembangunan fasilitas kesehatan di Kelurahan Lalabata Rilau, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, saat ini disorot, Senin (4/11).
Dengan total anggaran yang mencapai Rp 305.910.000,00 atau lebih dari 305 juta rupiah, proyek ini ditujukan untuk membangun fasilitas kesehatan baru dan ruang promosi kesehatan.
Namun, pertanyaan besar muncul dari sejumlah pihak yakni, Layakkah penggunaan anggaran sebesar ini?
Sejumlah pihak mengungkapkan keprihatinan mengenai efektivitas dan transparansi penggunaan dana yang bersumber dari hasil pajak rokok tahun anggaran 2024 tersebut.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. Akbar Pratama Mandiri ini direncanakan berlangsung selama 120 hari, dimulai dari 10 Juli hingga 6 November 2024.
Akan tetapi, sejumlah pihak mempertanyakan pemanfaatan dan pengawasan yang dilakukan selama pelaksanaan proyek.
“Penggunaan anggaran pada proyek ini harus benar-benar jelas dan terukur dampaknya bagi masyarakat. Proyek yang bernilai cukup besar ini perlu dipertanyakan seberapa signifikan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Apakah pemanfaatan dana sebesar itu sesuai dengan peruntukannya?” kata seorang sumber terpercaya.
Dikatakannya, bahwa dalam beberapa kasus, diduga dana yang besar sering kali tidak mencerminkan hasil yang optimal di lapangan.
“Alokasi dana yang mencapai ratusan juta rupiah harus dimanfaatkan dengan benar, dan pihak pelaksana serta pengawas wajib bertanggung jawab atas penggunaannya secara transparan. Jangan sampai dana publik yang sangat besar ini dikelola tanpa perhitungan matang dan hanya menguntungkan pihak tertentu saja,” tegasnya.
Terlebih lagi, dana yang digunakan berasal dari pajak rokok, yang merupakan dana publik, semakin menekankan pentingnya akuntabilitas dalam pengelolaannya.
Untuk itu, penggunaan anggaran pada proyek kesehatan Soppeng ini, dengan nilai Rp 305 juta, harus diawasi dengan cermat.
(Penulis: Sahril)
