Sorotanwarga.com, Soppeng - Proyek pembangunan sumur bor di wilayah kelompok tani Mappadaelo, Desa Paroto, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, diduga kuat telah menjadi ladang korupsi.
Dengan anggaran mencapai Rp 137.640.000 dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, proyek yang dikerjakan oleh CV. Anugrah Kencana dan diawasi oleh CV. Aqil Cipta Utama ini memicu keresahan di kalangan masyarakat.
Sejumlah pihak mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas dugaan praktik korupsi yang melibatkan proyek ini.
Salah satu petani setempat mengungkapkan kekecewaannya yang mendalam.
“Kami sama sekali tidak merasakan manfaat dari sumur bor ini. Proyek ini jelas menjadi pemborosan anggaran,” ungkap salah satu petani, Minggu kemarin (27/10).
Kekecewaan ini menjadi semakin nyata ketika warga menyoroti kondisi pipa yang digunakan dalam proyek tersebut.
“Bagaimana bisa mengairi area persawahan seluas 20 hektar jika pipa yang digunakan hanya berukuran kecil? Sumur bor ini hanya menggunakan dinamo club, sementara pipanya hanya seukuran dua inci,” bebernya.
Pernyataan ini memperkuat dugaan bahwa proyek ini tidak hanya tidak bermanfaat, tetapi juga menunjukkan indikasi penyimpangan anggaran yang serius.
Melihat situasi ini, berbagai pihak menuntut tindakan tegas dari APH, khususnya Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Soppeng dan Kejaksaan Negeri Soppeng.
Mereka meminta agar APH segera melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan korupsi dalam proyek ini.
“Dengan anggaran yang mencapai ratusan juta rupiah, kami menuntut APH untuk mengusut tuntas dugaan ini. Kami berhak mendapatkan transparansi dan akuntabilitas,” seru seorang warga yang merasa dirugikan.
Melalui berita ini, diharapkan pihak pelaksana proyek untuk segera memberikan klarifikasi mengenai penggunaan anggaran dan manfaat dari proyek ini.
(Penulis: Sahril)
