Sorotanwarga.com, Soppeng - Proyek pembangunan sistem drainase di RSUD Latemmamala, Kabupaten Soppeng, yang menelan anggaran fantastis sebesar Rp 887 juta, kini menjadi pusat perhatian publik.
Proyek ini dikerjakan oleh CV. Graha Jaya Pratama dan diawasi oleh CV. Tri Nur Hasga. Namun, besarnya biaya tersebut mulai menimbulkan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama terkait efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran.
Warga lokal semakin gencar mempertanyakan, apakah alokasi anggaran tersebut sebanding dengan kualitas dan dampak yang akan dihasilkan.
”Ini bukan angka kecil. Kita harus memastikan apakah setiap rupiah yang dihabiskan benar-benar memberikan hasil yang maksimal,” ujar sumber yang patut dipercaya.
Lebih dari sekadar kekhawatiran masyarakat, proyek ini juga mengundang desakan dari berbagai pihak agar aparat penegak hukum (APH) turun tangan dan mengawasi dengan seksama jalannya proyek.
Hal ini demi menghindari potensi penyimpangan anggaran yang seringkali terjadi pada proyek-proyek berbiaya besar.
“Kita butuh keterlibatan aparat hukum, kejaksaan, dan kepolisian untuk mengawal proyek ini. Tanpa pengawasan ketat, potensi kerugian negara bisa terjadi, dan ini bukan hal yang bisa dianggap sepele,” tegasnya.
Proyek infrastruktur di daerah kerap kali menjadi sorotan karena masalah kualitas yang kurang memuaskan, meski telah menelan biaya besar.
Sering kali, lanjutnya, proyek-proyek seperti ini hanya menghasilkan manfaat jangka pendek tanpa daya tahan yang memadai.
”Kami tidak ingin proyek ini hanya berakhir di laporan administrasi tanpa hasil nyata di lapangan,” tandas sumber yang patut dipercaya tersebut, Jum'at (11/10).
(Penulis: Sahril)
