Sorotanwarga.com, Soppeng - Aparat Penegak Hukum (APH) diharapkan segera mengusut tuntas alokasi anggaran fantastis sebesar Rp 1.069.876.620 untuk pembangunan dan rehabilitasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 188 Solo Lompengeng di Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng.
Dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024 ini dikelola oleh CV. Wawan Konstruksi dengan pengawasan dari PT. Bias Monarchy Konsultan.
Meskipun proyek ini telah selesai, sejumlah pihak mencemaskan transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran tersebut.
”Banyak sekolah yang masih sangat butuh bantuan rehabilitasi, tapi terabaikan,” ungkap sumber yang patut dipercaya.
Ini menandakan adanya pemborosan anggaran yang perlu segera dicermati oleh APH.
Menurut sumber tersebut, SDN 188 Solo Lompengeng dikategorikan sebagai contoh nyata pemborosan.
”Banyak yang dibongkar di SD ini, padahal kondisinya masih layak dan sangat bagus,” tegasnya.
Keputusan untuk membongkar fasilitas yang masih berfungsi baik menimbulkan pertanyaan besar mengenai rasionalitas penggunaan dana.
Lebih mengecewakan, aset yang dibongkar di sekolah tersebut diduga dimanfaatkan oleh oknum tertentu.
”Kusen, Sen, dan barang-barang lain yang sudah dibongkar malah dimanfaatkan oleh oknum tertentu yang seharusnya dikembalikan kepada Dinas Pendidikan,” bebernya, Kamis (31/10).
Untuk itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng dituntut untuk bertanggung jawab atas pengawasan proyek-proyek pendidikan yang didanai dengan uang rakyat.
Saatnya, APH menunjukkan komitmennya untuk menegakkan hukum dan melakukan penyelidikan yang transparan.
(Penulis: Sahril)
