Sorotanwarga.com, Soppeng - Proyek pembangunan dan rehabilitasi di SDN 121 Salonro yang dikelola oleh CV Laminta Jaya Sakti dan diawasi oleh PT Bias Monarchy Konsultan kini menuai perhatian publik.
Dengan anggaran lebih dari Rp 1,4 miliar, banyak pihak mempertanyakan apakah penggunaan dana sebesar itu sejalan dengan kualitas dan keamanan pekerjaan yang dilakukan di lapangan.
Dugaan adanya ketidaksesuaian jarak antar rangka baja yang bervariasi telah memicu kekhawatiran terhadap kelayakan struktur bangunan tersebut.
Selain itu, meski papan informasi proyek telah menekankan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), kenyataannya di lokasi, terlihat minimnya peralatan keselamatan standar yang digunakan oleh para pekerja, pada kamis (17/10) kemarin.
Anggaran proyek yang cukup besar seharusnya memastikan penerapan K3 yang ketat, namun fakta di lapangan menyebutkan hal sebaliknya.
Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah pengawasan yang dilakukan oleh konsultan telah berjalan efektif.
Pengabaian keselamatan pekerja dan potensi pelanggaran terhadap standar konstruksi harus segera ditindaklanjuti sebelum insiden yang lebih besar terjadi.
Untuk itu, pihak pengelola proyek dan konsultan pengawas diminta untuk memberikan penjelasan yang transparan terkait alokasi anggaran serta tindakan konkret dalam memastikan keselamatan dan mutu bangunan.
(Penulis: Sahril)
